_ keinginan _

paksa. ya mungkin aku terlalu memaksa
memaksa keinginanku

keinginan.
ahh....!! keinganan
ia tak mengerti keinginan
meski kematian sudah dihadapan

anatara berhasil atau tidak
ya,itu penentu

haluan hidup
jelas aku tengah berada disana
diperlintasan anatara menikung atau menyeberang

" tak peduli "

waktu.. terus saja waktu
mereka berlari kepung diri
sendiri,hanya itu yang kusesali

kenapa.. kenapa.
selalu saja kenapa????

andai,, andai..
hanya sebuah pengandaian!

tak peduli
ya,pasti itu
apa lagi coba selain itu???

bukan benci tapi pilu hati
mendapati kenyataan ini
ku tak peduli

untuk apa  peduli???
esok aku mati
mungkin malam ini!!

"tersisa 3 Adzan.."

sesak dada saat ia berkata
padahal hanya itu yang aku mau
hanya itu kini sebelum pergi

tapi nampaknya ia keberatan
sama sekali tak beri harapan
sudahlah dia juga punya hak dan keinginan

menunggu waktu yang berlalu
menunggu datangnya itu

adzan telah menggema
pertanda sang waktu segera tiba

hanya tinggal tiga lantunan adzan yang pasti bisa ku dengar
hanya tinggal
ahh.. beberapa jam lagi antara hidup dan mati

" Biaskan Pelangi '

kan ku kubur semua
sedalam palung mindanau
agar tak terus mengalir
sepanjang sungai nil

kukan berusaha terbang ke antariksa
melewati puncak himalaya
kan ku arungi samudera antaratika
meski mengancam segitiga bermuda

" Haluan "

berjanjilah kau kan terus mengapung
yakini bahwa kau takkan tenggelam
meski kau terus terbawa arus
terus saja dihadang batu

mencapai awan takkan mungkin
jika kau tak memiliki sayap

" Pagiku.. "

terjaga dari mimpi
sudah tak ditemani
Ayah,Ibu pergi
berjuang mencari sesuap nasi

aku mengerti..
itu untuk kebaikan kami
tapi...

_Tapi_

terdiam disampingku
terus menemaniku
tapi tak beri pertanda
tapi tak nampak cahaya

hanya waktu terus berganti
sedari tadi kuperhati
kuharap pesan penghibur hati

Derita Buih

gelap,tak segemerlap kota
hitam,lebih hitam dari warga papua
miris,tak semanis gula batu
dingin,lebih dingin dari kutub

hanya DIA penjaga jiwa
pijarnya penuhi semesta

_Satu_

hanya satu disini
dipinggiran mati
harapkan dua atau tiga
ditengah jiwa

sayang,'Bintang' telah mendahului

Ku Lihat Lagi

sinar melingkar bergantian
dengungnya mendebarkan
isi hilangnya mentari

lagi,kilihat lagi
sinar melingkar silih berganti

"Tak Pasti"

berkali ku lihat ujung jalan sana
lembar demi lembar mulai kupenuhi
butiran perlahan mengalir dipipi
terucap kata dalm hati

"siapa yang aku nanti???"

sedari tadi kubebani kursi
sedari tadi tak terpejam mata
sedari tadi,apa yang aku lakukan ???
sedari tadi menanti yang tak pasti

ingin ku terbang ke alam mimpi
namun sayap tak berhenti mengepak
namun kuncup tak juga mengatup

Pagi,biasa..

pagi,biasa sapa
pagi,biasa tawa
pagi,tak biasa duka
pagi,tak biasa hindar

ada apa???
berlumur salah???

Jingga Kelabu

jingga kelabu sendu
semua serasa menjauh
terutama kau dan dirimu
saat jingga harap canda
bukan abu penuh haru

jingga ingin ceria
tapi terasa sia-sia
abu ingin berlalu
namun selalu saja begitu

jingga kelabu berusaha menjadi jingga

Tak Jelas

ranting menjulang
jemarinya menghadang
kering hanya batang
tetap bertahan

menata rapi kamar
agar nampak berbinar
begitu keluar hati berdebar

kadang senyum
kadang air mata
kadang tawa
kadang duka

entah apa,tak tahu apa
entah bagaimana,tak tahu bagaimana

Hampa..

menjeritpun takkan ada ang membentak
menangispun takkan ada yang menyeka
terjatuhpun takkan ada yang menopang
terbangpun takkan ada yang bersedia menjadi sayap

mengayuh tanpa dayung
berjalan tanpa alas
berlindung tanpa pelindung
berlari terjerat tali

awan kosong paksa bohong
awan mendung sangat mendukung
langit senja tampak bercahaya
langit senja sejenak sejukkan mata

Tolong Jaga!!

hitam aku,hitam kamu
aku tahu..
rapuh aku,rapuh kamu
aku tahu..

tapi,bisakah mengerti????
aku mengerti kau pedih
tapi bisakah mengerti????

hanya disamping
hanya berbagi
sebelum datang pagi
sebelum aku pergi

kusadar amarah mudah
semua karena lelah
saat ini aku rapuh
Tolong Jaga Perasaanku!! 

Masih Aku

bukan cerah hanyalah indah
bukan rapuh tuk membunuh

habis gelap terbitlah terang
habis hujan melingkar pelangi

tengok kanan tengok kiri
hanya aku
lihat depan lihat belakang
masih aku

lembaran demi lembaran
haluan demi haluan
hadapi ketentuan